Jelajah Selatan Korea
Hari-1
Rombongan dari 10 negara berbeda ini akhirnya tiba di Gimhae
Airport, Busan, sekitar jam 1 siang. Kita langsung diajak eonni makan siang di
salah satu restaurant yang masih termasuk area airport. Berhubung gue muslim,
panitianya baek banget ngusulin apa aja yang sekiranya boleh gue makan. Pilihan
gue jatuh pada Odeng Udon. Enak~
Lanjut perjalanan ke tengah kota. Tujuan pertama kita adalah
Gamchon Culture Village, yang juga dikenal sebagai Santorini-nya Korea. Desa
yang terletak di selatan korea ini terbentuk akibat banyaknya pengungsi (pelarian)
perang Korea untuk menghindari area konflik. Dulunya penataan kawasannya
cenderung monoton, hingga kemudian muncul inisiatif untuk mengecat dengan berbagai
macam warna dan menambahkan beberapa produk desain yang unik untuk mempercantik
kawasan hingga akhirnya menjadi modal pariwisata korea seperti sekarang. Berada
di area berkontur yang membelakangi bukit dan menghadap ke laut, membuat lo bisa
nikmatin pemandangan indah 360 derajat!
Tujuan kami berikutnya adalah area
komersil, Jagalchi Market, pasar ikan. Kesan gue sih ya ga beda jauh sama lorong
basah/becek-nya pasar 16 Palembang. Tapi mungkin sedikit lebih enak dilihat
kali ya, ga ganas-ganas gitu beceknya. Produk laut yang dijual di sini
banyaaakkk… yang masih, hidup yang sudah mati; yang panjang, yang lebar; yang
mentah, yang kering, yang masak, yang digaremin juga ada. *ahjuma yang marah
kalo kita cuma foto tanpa beli juga ada. Hihi~
Area komersil berikutnya adalah Busan International
Film Festival yang letaknya berseberangan dengan Jagalchi market, jadi bisa
ditempuh dengan jalan kaki aja. Kawasan BIFF ini memiliki tema Film, terlihat
dari beberapa produk penghias kawasan ini. Gue dan beberapa orang (menurut eonni)
mengumpamakan daerah ini adalah Myeongdong-nya Busan karena banyaaaaakkkkk
banget toko tumpah ruah menjual segala rupa. Jajanan kaki lima ada, warung
makan ada, toko baju ada, toko kosmetik ada, jualan kaos kaki ada, toko kue
ada, restoran ada, dingdong ada, peramal ada. Jual adam tulang rusuk dan tulang
punggung aja yang ga ada. Kalo ada gue bungkus segambreng buat
jomblowan-jomblowati endonesah.
Tujuan terakhir kita malam itu adalah
tempat gaholnya anak Busan, The Bay 101. Memiliki pemandangan kelap-kelip yang
berasal dari jejeran bangunan tinggi di seberang teluk Haeundae. Tapi malem
itu, gue bener-bener butuh kehangatan *eaaaaa…. Dinginnya coooyyyy ga nahan.
Serasa beku. Peuuucccaaahhh bibir inces.
Oke, sebelum balik ke hotel, kita makan malem di salah satu restoran buffet, Mok Jang Won. Banyak menu yang bisa kalian comot sesuka hati. Tapi yang paling hati gue sukai adalah udang goreng. oke, standar, tapi mau apalagi, cuma itu yang aman dimakan. hehe.. ada juga ubi manis goreng, salmon saus cabe, salad+salmon asap (yang paling gue ga suka karena amis), salad labu manis, salad kacang-kacangan. Dessertnya gue pilih buah anggur, kue greentea (yang ini paling enak), kue beras, sama talam kacang merah.
hari pertama di Busan kita tutup
dengan tidur nyenyak maniysh manjah di Hotel Paradise. Beneran kayak surga
hotelnya~
(next)
(next)
Komentar